Laman

Sabtu, 25 Februari 2012

Tata Cara Mandi Janabat Yang Mahsyur...

Ada beberapa riwayat/cara untuk melakukan mandi junub ini.

1. Riwayat Aisyah r.a
“Aisyah r.a. berkata: Sesungguhnya Rasululloh SAW apabila mandi janabat (mandi besar), memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu membasuh kemaluannya dengan tangan kiri, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat, lalu menggosok-gosok kulit kepalanya hingga basah, kemudian mencucurkan air tiga kali pada kepalanya, lalu ke seluruh tubuhnya.” (H.R. Bukhari-Muslim)
2. Riwayat Maimunah r.a., isinya hampir serupa dengan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah. Perbedaannya adalah MENGGOSOK-GOSOKKAN TANGANNYA KE TANAH. Hadits lengkapnya adalah sebagai berikut,Maimunah berkata, “Aku pernah meletakkan (dalam satu riwayat lain : menuangkan) air untuk Rasulullah untuk dipakai mandi [janabah, 1/ 68] [dan aku menutupnya]. Beliau lalu membasuh kedua tangannya dua atau tiga kali, kemudian menuangkan air [dengan tangan kanannya] atas tangan kirinya, lalu beliau membasuh kemaluan: dan apa-apa yang ada di sekitarnya yang terkena kotoran. Beliau lalu menggosok-gosokkan tangannya dengan tanah (dan dalam satu riwayat: menggosokkannya ke dinding, 1/70; dalam riwayat lain: dengan tangan atau dinding, 1/71 dan 72) [sebanyak dua atau tiga kali] [kemudian mencucinya], lalu berkumur-kumur, mencuci hidungnya dengan air, membasuh wajah dan kedua tangannya [dan membasuh kepalanya tiga kali 1/71], (dalam satu riwayat: berwudhu seperti wudhunya untuk shalat, hanya saja tidak membasuh kakinya, 1/68), kemudian menyiramkan air ke seluruh tubuhnya, lalu bergerak dari tempatnya dan mencuci kedua kakinya, [kemudian dibawakan sapu tangan kepada beliau, tetapi beliau tidak menggunakannya untuk mengusap tubuhnya (dalam satu riwayat: lalu aku bawakan penyeka/handuk, tapi beliau memberi tanda begini, yang maksudnya beliau tidak memerlukannya), (dalam riwayat lain: lalu aku bawakan kain, tetapi tidak beliau ambil, beliau malah mengibaskan {sisa-sisa air di tubuhnya} dengan kedua tangannya.)].”
Hadits di atas diambil dari Shahih Bukhari di kitab mandi.
Jadi, secara garis besar, berdasar kedua riwayat di atas, urutan mandi besar adalah:
1. Membasuh kedua tangan,
2. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri (tangan kanan mengguyur air ke bagian kemaluan),
3. (Optional) Menggosok-gosokkan tangannya ke tanah,
4. Berwudhu seperti biasa,
5. Membasuh kepala (hingga basah merata di kepala), dan
6. Membasuh seluruh badan.
Untuk perempuan yang berambut panjang dan ikal/lebat, poin (5) akan dirasa menyulitkan karena akan membuat rambut mereka susah kering. Bahkan untuk beberapa perempuan, rambut yg basah akan membuat mereka sakit kepala. Lantas bagaimana solusinya? Ternyata Rasululloh SAW memberi keringanan, dengan cara mengikat rambutnya lalu mencucurkan air di atas kepalanya tiga kali, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut, “Kata Ummi Salam r.a., saya pernah bertanya kepada Rasululloh SAW: “Ya Rasululloh, saya wanita yang berambut panjang dan lebat, apakah saya harus membuka ikatan rambut saya? Nabi SAW menjawab: “Tidak perlu, cucurkan tiga gayung air pada kepalamu, itu sudah cukup.” (H.R. Muslim)
Lalu, siapa yg mesti saya ikuti? Aisyah r.a atau Maimunah r.a? Tidak perlu saling menyalahkan, ikuti saja salah satu, yang membuat anda mantap. Insya ALLOH keduanya benar, karena didasari hadits yg shahih.
Semoga artikel ini bermanfaat.



Copas dari web :  tabayyun.wordpress.com

Jumat, 24 Februari 2012

my link mp3

<div style="text-align: center;">
<object data="http://static.4shared.com/flash/player.swf?file=http://dc193.4shared.com/img/453320544/699f07dd/dlink__2Fdownload_2F9yI4I09b_3Ftsid_3D20120219-192507-582b6054/preview.mp3&repeat=always&autostart=true" height="0" type="application/x-shockwave-flash" width="0"></object></div>
<div style="text-align: center;">
</div>

Kamis, 12 Januari 2012

puisi

IBU...

Apa kabar..
Baik-baik sajakah dikau..
Tentu sehat selalu..
Ibu ..
Jeritku, tangisku, rintihku..
Terhapus mendengar kata ibu..
Ibu ..
Kau lelah demi ku..
Kau buang semua tenaga mu..
Demi aku..
Ibu..
Kau bagaikan sehelai kapas
Yang sanggup membawaku
Terbang dengan tenang..
Ibu..
Aku beruntung memiliki engkau..
Terima kasihku ku ucapkan..
Air mata menitik di pipiku..


KARYA : LARASATI R.P
KHUSUS : untuk MAMAH laras

Perkenalan..

Assalamu`alaikum warohmatullahi wa barokatuh..


Semoga Allah memberikan kebaikan kepada hamba-hambanya yang ikhlas,taat dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dalam kondisi apapun , baik maupun sebaliknya,kondisi kecukupan atau kekurangan.


Salam hangat dariku Semoga saudaraku gembira hari ini dan seterusnya hingga gembira ketemu dengan Allah SWT nantinya. Amiiiiiiiin Ya Robbal `alamiiiiin.